Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang "Perbedaan Sistem Analog, Digital dan Hybrid"
1. Sistem Digital
1. Sistem Digital
Sistem digital adalah suatu kombinasi
peralatan listrik, mekanis, fotolistrik dan lainnya yang disusun untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu, yang mana kuantitas-kuantitasnya
dinyatakan secara digital. Beberapa alat yang menggunakan sistem digital antara
lain adalah komputer digital, kalkulator, volt meter digital dan mesin-mesin
yang dikontrol secara numerik. Secara garis besar sistem digital memberikan
keuntungan-keuntungan berupa kecepatan, kecermatan, kemampuan memori, tidak
mudah terpengaruh oleh perubahan-perubahan karakteristik komponen sistem dan
pada umumnya mampu digunakan pada rentang pemakaian yang lebih luas.
2.
Sistem Analog
Pada umumnya kuantitas-kuantitas fisik
prinsipnya bersifat analog, pada sistem analog kuantitas-kuantitas berubah
secara gradual pada suatu rentang kontinyu. Contoh-contoh sistem analog adalah
komputer analog, sistem broadcast radio, dan rekaman pita audio. Pada siaran
radio AM kita dapat menalakan radio kita pada setiap frekuensi sepanjang
rentang band dari 535 K Hz sampai 1605 K Hz secara kontinyu.
3. Sistem Hybryd
Kebanyakan sistem pengendalian pada proses
industri adalah sistem hybryd, sistem ini merupakan gabungan dari kuantitas
digital dan kuantitas analog. Pada sistem hybryd terjadi konversi terus menerus
antara kuantitas digital dan analog. Dalam kenyataannya hampir semua kuantitas
adalah bersifat analog yang kuantitas-kuantitasnya sering diukur dimonitor dan
dikontrol. Sistem pengendalian proses industri yang mempunyai
kuantitas-kuantitas seperti, temperatur, tekanan, permukaan cairan dan
kecepatan aliran diukur dan dikendalikan dengan sistem hybryd yang memanfaatkan
keuntungan-keuntungan dari sistem digital.
Diagram Blok Sistem Kendali Hybrid |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar