Senin, 05 Mei 2014

Beda dengan Pilek, Influenza Jauh Lebih Berbahaya

Orang kerap mengira pilek sama dengan influenza, begitu pula sebaliknya. Padahal pilek alias selesma sangat berbeda jika dibandingkan dengan influenza. Influenza jauh lebih berbahaya dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi.

Komplikasi yang disebabkan oleh influenza atau flu antara lain sinusitis, radang paru-paru, peradangan otot jantung, iritasi pada kantung pelindung jantung, hingga peradangan otak. Gejala yang menyertai flu, seperti sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, nyeri otot, hidung mampet, dan batuk, cenderung datang tiba-tiba dan lebih berat ketimbang gejala pilek. 



Itulah mengapa virus influenza perlu diwasapadai. Meski demikian, virus influenza tak mudah ditaklukkan karena memiliki karakter terntentu. Profesor Anne Kelso, Ketua Pusat Kolaborasi Rujukan dan Penelitian Influenza WHO Australia menuturkan, terdapat enam tantangan tersendiri dalam menghadapi influenza. Tantangan pertama yakni mengenai dampak yang ditimbulkan oleh flu. Berbeda dengan pilek, flu menimbulkan rasa sakit yang lebih parah dan komplikasinya dapat mengakibatkan kematian. Tantangan kedua yang juga dihadapi para praktisi kesehatan dunia ialah sifat virus flu dapat bermutasi dengan mudah. 

"Influenza menjadi tantangan tersendiri karena dapat menyebar ke seluruh dunia dan memiliki dampak yang besar. Di tingkat dunia, influenza menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi setiap tahunnya. Virus ini juga dapat dengan mudah berubah dan bermutasi," tuturnya dalam Seminar Penelitian Inovatif Australia-Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada pada Senin (5/5/2014). Virus flu yang merebak pada musim-musim tertentu biasanya ditanggulangi dengan apaya vaksinasi. Meski demikian, karakter virus yang cepat bermutasi membuat upaya tersebut menjadi tak mudah. Pasalnya meskipun vaksin terbukti ampuh terhadap kasus-kasus flu yang sebelumnya ada, virus flu dapat bermutasi dan menjadi kebal terhadap vaksin tersebut. Itulah mengapa vaksin harus selalu diperbaharui, dan ini merupakan tantangan tersendiri bagi praktisi medis.

"Vaksin yang ada saat ini dapat mengurangi dampak dari influenza musiman, tetapi vaksin-vaksin itu harus diperbaharui agar sesuai dengan virus yang dapat berkembang dengan cepat itu," jelas Anne tatkala menyampaikan materinya yang bertajuk 'Pandemic Influenza Viruses, Research and Collaboration'. Tantangan yang lain, sambung Anne, yakni banyaknya hewan yang dapat menjadi perantara virus flu, karakter virus yang sukar diprediksi, serta harus dilakukannya pemantauan setiap perubahan musim. 
Sumber : Detik Health

Tidak ada komentar:

Posting Komentar